Surabaya,,paradigmaindonesia.com- Untuk mengembangkan karekter pemimpin pada calon pemimpin masa depan bangsa, sebanyak 102 Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat lII angkatan ke-66 digembleng dalam Latihan Kepemimpinan (Latpim) II selama sepekan di kompleks Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya.
Hal tersebut dikatakan Kepala Departemen Kepemimpinan (Kadeppim) AAL, Letkol Laut (KH) Anon Hadi Susilo, S.Psi, M,Si mewakili Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto, S.E.,M.M, saat meninjau pelaksanaan Latpim ll hari keempat di Indorsport, Mako AAL, Surabaya, Kamis (20/2).
Menurut Kadeppim, penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang pemimpin melalui beberapa tahap yaitu, mengetahui, mempratekkan dan mengevaluasi. Oleh karena itu Latpim ll diselenggarakan untuk mempraktekkan teori-teori kepemimpinan dalam kelas ke lapangan dengan simulasi permainan.
Latpim ll yang digelar Deppim AAL mulai tanggal 17 -21 Februari 2020 ini lanjutnya, merupakan latihan kepemimpinan puncak (leader) yang diberikan kepada Taruna Tingkat lll, dimana hal ini merupakan lanjutan dari latihan kepemimpinan manajer dan follower
“Tujuan latihan adalah melatih para Taruna untuk medeskripsikan permasalahan dalam organisasi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam lingkup terbatas. Latihan ini juga untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada Taruna AAL melalui pengembangan karakter individu, pembangunan tim, kerjasama kelompok serta peningkatan kepercayaan diri, motivasi, kejujuran dan keberanian untuk mengembangkan jiwa kepemimpinannya” terang Anon.
Latpim ll yang diikuti 102 Taruna dan Taruni Tingkat lll, 18 fasilitator dan trainer, serta 16 orang pendukung ini, menggunakan sarana latihan di Indorsport, gedung AVMP dan Gedung audiotorium Mandalika.
Materi latihan yang diberikan lanjut Anon, terdiri dari pembekalan kepemimpinan sebagai leader, komunikasi kepemimpinan dan pengenalan sifat-sifat bawahan, sedangkan materi permainan untuk melatih sebagai leader ada tujuh permainan yang dilakukan secara kelompok dimana tiap sesi diselingi dengan ice breaking.
Anon berharap, para Taruna memiliki keterampilan sebagai seorang leader. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan hasil pelatihan dilaksanakan tes kepemimpinan situasi, Tes Team Role dan hasil indentifikasi masalah serta pemecahannya.
“Dari hasil ini dapat diketahui kemampuan leader tiap-tiap taruna yang akan dijadikan masukan dalam buku personel pendidikan,” pungkas Anon. (wan/aal/yat)
Tinggalkan Balasan