Paradigmaindonesia – Tumbuhkan kesadaran pada generasi penerus bangsa akan pentingnya persatuan bangsa dalam keberagaman suku yang ada di nusantara, Rumah Belajar Papua Hei Jayapura menggelar Lomba Kebhinekaan yang diikuti pemuda dan pemudi Papua di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Jayapura Papua.
Ketua Rumah Belajar Papua Hei cabang Jayapura Lidya Yohana Batubara mengatakan lomba yang berlangsung secara offline selama dua hari (Sabtu, 28/2 dan Minggu, 1/3) itu, untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap budaya Papua, sekaligus menumbuhkan sikap toleransi, mencintai budaya suku-suku lain yang ada di Indonesia.
“Lomba ini juga merupakan aplikasi nyata bagi generasi muda Papua untuk dapat memahami bahwa perbedaan itu adalah kekuatan dan potensi yang dapat membawa bangsa Indonesia semakin kuat dan maju” ungkap Lidya, Selasa (3/2)
Selanjutnya, anak muda yang sehari-harinya bekerja sebagai staf di Badan Pusat Statistik Prov. Papua ini menjelaskan bahwa lomba mengambil tema “Bhineka Tunggal Ika” ibagi menjadi dua kategori yaitu Lomba mendongeng bagi siswa SMA dan lomba Mop untuk SMA dan mahasiswa. “Lomba mendongeng dan lomba Mop ini juga dilaksanakan secara virtual bagi peserta di luar Jayapura,” jelasnya.
Dalam lomba yang juga mempedomani protokol kesehatan pencegahan Covid-19 itu, keluar sebagai pemenang lomba kategori Cerita Mop adalah Juara I Lutmila Yamlean dari Univ. Cenderawasih, Juara II Irjalino Senggi dari SMAN 3 Jayapura, Juara III Ellia Tambuni dari SMKN 1 Sentani, Juara Harapan I Jupri Wally dari Stikes Sentani, Juara Harapan II Melvin Merineri dari Unipa Manokwari, Juara Harapan III Timotius Dimara dari SMA Lentera Harapan.
Sedangkan pemenang lomba kategori mendongeng Juara I Chaelsie R. Lolombulan dari SMA YPPK Teruna Bakti, Juara II Novy Andriani dari SMKN 1 Timika, Juara III Miftaqhul Jannah dari SMKN 2 Jayapura, Juara Harapan 1 Florencio Manupapami dari SMAN 5 Jayapura. Sebagai Juara Harapan II Heavenly Morin dari SMAN 3 Jayapura dan Juara Harapan III Esther Simbiak dari SMAN 5 Jayapura.
Hadiah yang diterima oleh peserta lomba baik Mop maupun mendongeng, masing-masing Juara I menerima uang Rp 2 juta, Juara II Rp 1,5 juta, Juara III memperoleh Rp 1 juta dan Juara harapan I, II dan III, masing-masing sebesar Rp.500 ribu.
Sementara itu, Diah Wahyuni, S.ST yang menjadi juri lomba menyampaikan apresiasi dan rasa kagumnya kepada Rumah Belajar Papua Hei yang merupakan kumpulan anak muda Papua yang cinta dan peduli terhadap pendidikan di Papua. “Saya juga bahagia melihat semangat peserta lomba mop dan dongeng adat. Semoga lomba-lomba semacam ini semakin banyak diadakan”, ucap ibu yang juga pengarang beberapa buku serta penulis yang cukup aktif di beberapa media massa Papua ini.(red/pen)
Tinggalkan Balasan