Paradigmaindonesia – Surabaya 30/04/21, Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), Laksda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr (Han) bersama Ketua CBS Jalasenastri AAL, Ny. Nita Tunggul Suropati turut hadir mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Vero Yudo Margono beserta keluarga kru KRI Nanggala-402 melaksanakan Upacara Tabur Bunga di perairan Utara Bali, Jumat (30/4).
Upacara Tabur Bunga yang digelar di geladak heli KRI dr. Soeharso-990 tersebut, dilakukan langsung di lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Utara Laut Bali. Hal tersebut sekaligus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada para patriot bangsa para pengawak KRI Nanggala-402 dan untuk memenuhi rasa rindu dan keingintahuan keluarga akan lokasi tenggelamnya keluarga tercinta.
Dalam momen tersebut, sedikitnya 184 anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak, orang tua, maupun kerabat lainnya dari ke-53 awak KRI Nanggala-402 turut hadir, memanjatkan doa untuk ketenangan dan kedamaian arwah para awak Nanggala disisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Jauh di dasar laut ini, telah terbaring para prajurit pemberani KRI Nanggala-402 dalam keheningan dalamnya laut. Namun demikian jiwa dan semangat mereka terus membara dan tetap menjadi penyulut semangat kami yang akan meneruskan pengabdian mereka,” terang Kasal dalam sambutannya.
Menurut Kasal, pengabdian hingga akhir hayat para Kesatria Hiu Kencana tak akan pernah sia-sia. Dengan motto Wira Ananta Rudira atau Tabah Sampai Akhir, mereka tetap dalam status tugas Patroli Dalam Keabadian atau On Eternal Patrol.
KSAL menyebut insiden karamnya KRI Nanggala-402 merupakan sejarah kelam bagi matranya. Ia pun bertekad memperbaiki semuanya agar insiden sejenis tak terulang.
“Musibah ini merupakan catatan kelam dalam sejarah TNI AL, khususnya bagi keluarga besar kapal selam korps Hiu Kencana,” kata Yudo saat memberi sambutan dalam upacara tabur bunga.
Kata Kasal, kejadian tersebut akan menjadi pembelajaran besar untuk TNI AL. Dia pun bertekad untuk memperbaiki segala hal yang ada di lembaganya agar kejadian serupa tak akan terulang.
“Kita bertekad untuk belajar dan memperbaiki segala sesuatunya agar pelaksanaan tugas-tugas operasi dan latihan ke depan dapat berjalan dengan aman dan selamat,” ujarnya.
Usai upacara, karangan bunga yang bertuliskan nama ke-53 awak KRI Nanggala-402, satu per satu ditabur dan dilarungkan anggota keluarga Nanggala dengan diiringi untaian doa terbaik bagi ayah, suami, anak tercinta mereka. Hujan tangis tak terbendung, para istri TNI luapkan perasaannya sambil peluk putra-putri mereka.
Sementara itu terkait upaya evakuasi terhadap KRI Nanggala, Kasal mengungkapkan jika TNI AL akan berupaya keras untuk dapat mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala-402 dari dasar laut yang tentunya perlu perencanaan yang matang karena berada pada kedalaman 838 meter.
Lebih lanjut Kasal mengatakan saat ini tiga buah kapal yakni KRI Rigel-933, MV Swift Rescue, dan MV Mega Bhakti masih tetap berada di area untuk memantau perkembangan kondisi dan posisi Nanggala di bawah laut. Sedangkan untuk mengangkat badan kapal, rencananya TNI AL akan meminta bantuan dari SKK Migas dan Angkatan Laut Cina yang memiliki kemampuan dalam evakuasi.
Tampak hadir pejabat TNI AL antara lain Asrena Kasal, Aspers Kasal, Pangkoarmada II, Danpuspenerbal, Kadispenal, Kadissenlekal, Kadiswatpersal, Kadispsial, Danlantamal V, Wakil Ketua Umum Jalasenastri Ny. Wiek Ahmadi Heri dan beberapa Pengurus PP Jalasenastri serta pejabat terkait lainnya, (pen/red)
Tinggalkan Balasan