Paradigmaendonesia – Tegaldlimo – Dibentuknya kampung siaga bencana adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar lebih siap siaga untuk menghadapi kerawanan kerentanan dan resiko bencana.
Dalam acara tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 16 Maret 2021, hadir anggota Koramil 0825/09, Team Kementrian Sosial RI, Kementrian Sosial Kabupaten Banyuwangi, Plt.Ka Dinas Sosial PP, Keluarga Berencana Banyuwangi, Muspika, Kepala Desa se Kecamatan Tegaldlimo, Tagana, pekerja sosial dan masyarakat sekitar.
Dalam sambutan Kementrian Sosial RI. Bapak Adi Hermawan, Mengatakan. “Tujuan diadakan “Kampung Siaga Bencana atau KSB” di wilayah Kecamatan Tegaldlimo yaitu melembagakan proses kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, mengorganisir potensi masyarakat terlatih siaga bencana dan tersedianya petugas atau masyarakat agar mampu mengelola sumber daya manusia, wilayah, potensi dalam penanggulangan bencana.”Ujarnya. Senin (15/03/2021).
Adi Hermawan, juga menyampaikan pelaksanaan pembentukan KSB selama tiga hari sejak tanggal 15 s.d 17 Maret 2021 bertempat di balai desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo yang meliputi
kegiatan penyuluhan, kegiatan latihan, kegiatan simulasi
sumber dana pembentukan KSB dari DIPA dekonsentrasi Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur tahun anggaran 2021, yang berbentuk barang berupa matras, selimut, family kids, tenda keluar, tenda keluarga payung dan tenda serbaguna. “tambahnya.
Masih menurut beliau daerah Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang pasang dan bencana kekeringan. Penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja melainkan harus melibatkan semua pihak, oleh karena itu pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur dan masyarakat yang peduli terhadap bencana.
Danramil 0825/17 Kapten Inf Ali Mukhaedori mengatakan,” Dengan diadakan kegiatan Kampung Siaga Bencana (KSB) diharapkan meningkatkan kapasitas masyarakat lebih siap untuk menghadapi kerentanan dan resiko bencana sehingga masyarakat yang tinggal didaerah bencana dapat melakukan penanggulangan dengan tepat, cepat dan tanggap dengan semangat gotong royong,”ucapnya
Dibentuknya KSB dapat meningkatkan rasa kebersamaan, kesadaran saling andarbeni dengan saling asah dan asuh akhirnya terwujud masyarakat ayem tentrem mulyo lan tinoto. Pungkasnya,(pen/red)
Tinggalkan Balasan