TMMD Ke-107 di Situbondo serap anggaran Rp1 miliar

by Maret 27, 2020

Situbondo, paradigmaindonesia.com- Pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-107 tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kodim 0823/Situbondo, Jawa Timur, menyerap anggaran sekitar Rp1 miliar dari APBD Induk Kabupaten Situbondo dan Bantuan Keuangan.

Kegiatan TMMD Ke-107 ini difokuskan pada pembangunan atau pembukaan jalan baru, yang menghubungkan antara Desa Telogosari dan Alastengah di Kecamatan Sumbermalang.

“Pembukaan akses jalan baru ini supaya kedua desa bisa terhubung, dan tidak terpisahkan dengan desa-desa lain yang berkumpul. Karena aksesibilitas menuju ke kecamatan akan lebih mudah,” ujar Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di sela meninjau pelaksanaan TMMD di Desa Telogosari, Kecamatan SUmbermalang, Situbondo, Selasa.25/3

Menurut ia, kegiatan TMMD yang membuka akses baru bagi masyarakat ini dapat memperkuat potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di dua desa itu sehingga berkembang lebih baik.

Rangkaian kegiatan TMMD Ke-107 lainnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memanen dan menanam tanaman toga, seperti kunyit, jahe dan kencur serta lainnya yang berpotensi di desa itu.

“Tanaman toga itu, sesuai kasus COVID-19 saat ini bisa menjadi edukatif, tapi juga dengan mengonsumsi ramuan toga ini dapat memperkuat imunitas,” ujarnya.

Bupati Dadang menambahkan, kegiatan TMMD kali ini semangatnya luar biasa dengan membuka akses baru yang menghubungkan dua desa menjadi bagian terpenting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya alam.

Di lokasi TMMD Ke-107 juga terdapat metode elektrolisis yang di rancang oleh Kodim 0823/ Situbondo, yang bertujuan untuk membantu masyarakat Desa Telogosari mendapatkan suplai air sehat yang di proses melalui setrum listrik.

Komandan Kodim 0823/ Situbondo Letkol Inf Akhmad Juni Toa mengatakan, pemasangan instalasi pengelolaan air hujan menjadi air layak minum yang sehat itu, ditempatkan di lokasi TMMD Ke-107 di Desa Tlogosari, Kecamatan Sumbermalang, karena curah hujannya cukup tinggi.

“Instalasi pengelolaan air hujan menjadi air layak minum dengan metode disetrum ini, merupakan solusi masyarakat setempat untuk mengonsumsi air sehat,” katanya.

Tak hanya bermanfaat sebagai air minum kesehatan, lanjut dia, metode proses air hujan melalu penyentruman ini juga bisa digunakan untuk sebagai pengganti alkohol.

“Sangat menjadi penting air yang mengandung PH3 ini sebagai alternatif pengganti kelangkaan alkohol saat ini. Jadi, proses air hujan yang disetrum ini bisa menghasilkan PH3, sudah menjawab kelangkaan alkohol untuk mencegah kuman dan virus,” ujarnya.

Data diperoleh, anggaran yang terserap untuk kegiatan TMMD Ke-107 ini, bersumber dari APBD Induk 2020 Kabupaten Situbondo sekitar Rp900 juta dan Bantuan Keuangan (BK) sekitar Rp150 juta.(wan/an)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.